Kerajinan karawo atau kerawang adalah kerajinan
menghias berbagai jenis kain dengan berbagai motif sulaman tembus pandang,
dikerjakan pada kain dengan menggunakan benang polos maupun warna-warni.
sulaman karawo diperlukan 3 orang dengan tugas berbeda. Orang pertama bertugas membuat pola dengan menggambar di atas kertas grafik. Orang kedua bertugas sebagai pengiris atau pengurai benang pada kain yang akan dibuat sulaman karawo sesuai pola yang dibuat. Orang ketiga bertugas sebagai penyulam kain yang sudah diurai benangnya. Proses penyulaman berlangsung satu minggu sampai satu bulan tergantung motif dan jenis kain. Ada dua jenis sulaman karawo yaitu sulaman karawo biasa dan sulaman karawo ikat. Sulaman karawo ikat lebih mahal dari sulaman karawo biasa.
Proses pembuatan dilakukan oleh perempuan atau ibu
rumahtangga di desa-desa. Kerajinan kerawang ini merupakan kerajinan khas
daerah Gorontalo yang sudah ada sejak lama namun kapan pertama kali berkembang
tidak diketahui dengan jelas.
Lima tahun terakhir Sulaman
Karawo semakin populer karena jenis kain yang digunakan semakin beragam,
warna-warna motif yang menarik dan disain motif yang lebih baik mengikuti
selera konsumen untuk berbagai jenis busana. Kain karawo telah digunakan oleh
berbagai kalangan di berbagai kesempatan seperti busana harian, busana kantor,
acara-acara resmi dan pesta.
Sulaman Karawo telah memperoleh hak paten dari
pemerintah Indonesia. Dalam upaya melestarikan, membudayakan dan mengembangkan
sulaman karawo, pada tanggal 17 Desember 2011 Bank Indonesia Cabang Gorontalo
bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo menyelenggarakan Festival
Karawo 2011.
Masalah utama yang dihadapi dalam pengembangan
industri sulaman karawo yaitu: (1) belum mampu memproduksi secara massal untuk
memenuhi permintaan skala besar dalam waktu singkat; (2) jumlah pengrajin yang
masih kurang; (3) para pengrajin kekurangan modal; dan (4) para pengrajin
tersebar pada berbagai desa.
2. Tujuan
Investasi ditujukan untuk mengembang-kan industry kerajinan karawo dari
industri rumahtangga menjadi industri skala menengah dalam upaya memperbesar
pangsa pasar di tingkat nasional dan internasonal.
3. Ruang Lingkup
investasi
a.
Membangun kawasan industri kerajinan karawo yang terdiri atas minimal 100
pengrajin karawo.
b.
Membangun pasar kerajinan karawo.
4. Nilai Investasi
Analisis finansial usaha kerajinan
karawo belum dilakukan. Sebagai gambaran, pengiris/pengurai benang dibayar Rp
5000 untuk setiap motif dan penyulam Rp. 25000-30000 per kain. Modal dan biaya
produksi adalah sebesar Rp. 25.000.000 per kelompok yang terdiri dari 10
orang untuk satu bulan dapat menghasilkan 50 – 60 potong bahan pakaian wanita.
Namun dapat di sesuaikan dengan pesanan dan keinginan konsumen.
5. Status Investasi
Pusat kerajinan karawo berupa industri rumah tangga tersebar di Kabupaten
Gorontalo khususnya di Kecamatan Bongomeme, Telaga, Batudaa, Tapa dan Isimu. Di
Kecamatan Bongomeme dan Batudaa telah berkembang 4 sentra dengan jumlah unit
usaha sebanyak 20 unit usaha ( 6,6% saja dari total unit di seluruh Gorontalo
). Serapan tenaga kerja unit-unit tersebut di kecamatan ini mencapai
lebih dari 900 orang (sekitar 60% dari total seluruh tenaga kerja industri
kerawang di Gorontalo). Di Kecamatan Telaga memiliki jumlah sentra dan jumlah
unit usaha yang terbanyak, yaitu 5 sentra dengan 245 unit usaha dan jumlah
tenaga kerja yang terserap sebanyak 490 orang. Selain itu sentra industri
kerawang juga tersebar pada beberapa kecamatan yang ada di kabupaten dan kota
se Provinsi Gorontalo.
Di Kota Gorontalo terdapat toko-toko yang khusus
menjual berbagai macam produk yang berasal dari kain kerawang yang
terdiri dari Bahan Pakaian wanita, Pria dan anak-anak seperti: bahan baju,
bahan jas, kemeja, dasi, jilbab, tas, dompet dan lain-lain. Bentuk produk kain
karawo lainnya yaitu baju (koko, kemeja, kaos), jas, kopiah, sapu tangan, tas,
mukena, kipas, jilbab, dasi, syal, hiasan dinding karawo, sandal, taplak meja,
tutup gelas, penutup (aqua) dispenser, dompet) dan lain-lain.
6. Kunci Keberhasilan
Investasi
a.
Manajemen pengrajin karawo.
b.
Ketersediaan kain yang bermutu dan disain motif.
c.
Penganekaragaman produk karawo.
d.
Promosi produk kerajinan karawo.
7. Lokasi
Kawasan industri
kerajinan karawo dapat dibangun di Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo
(Kecamatan Telaga).
8. Kemudahan Investasi
a.
Fasilitasi proses perijinan di Kabupaten/Kota.
b.
Pemerintah bekerjasama dengan instansi lainnya melakukan promosi produk sulama
karawo.
Ibu ruaidah, bagaimana cara membeli kain karawang bagi peminat luar daerah
BalasHapusIbu kalau berminat No hp 085256593664
Hapus